Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah
kayu. Dalam perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai
alternatif dalam perencanaan pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya
adalah: rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, struktur
perancah, kolom, dan balok lantai bangunan.
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan
struktural, sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu
memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh sebab itu, maka struktur kayu
kurang populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya saat ini
terdapat kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi
bahan pemerindah (dekoratif). Namun demikian pada
kondisi tertentu (misalnya: pada daerah tertentu, dimana secara ekonomis
kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan yang lain) peranan
kayu sebagai bahan struktur masih digunakan.
Sebagai bahan struktur kayu mempunyai berbagai kekuatan, khususnya dalam :
1. Menahan Tarikan
Kekuatan terbesar yang dapat ditahan oleh kayu adalah sejajar arah serat, sedangkan kekuatan tarikan tegak lurus arah serat lebih kecil dari pada sejajar serat.
2. Menahan Tekanan (Desak)
Kayu juga dapat menahan beban desak, baik tekanan sejajar serat maupun tegak lurus serat, misalnya sebagai bantalan kereta api. Daya tahan desak tegak lurus serat lebih kecil bila dibandingkan dengan sejajar serat.
3. Menahan Lenturan
Besarnya daya tahan kayu terhadap lenturan tergantung pada jenis kayu, besarnya penampang kayu, berat badan, lebar bentangan, sehingga dengan dapatnya kayu menaan lenturan maka dapat menahan beban tetap maupun beban kejut/pukulan.
Harga kayu terkait dengan volume (kubik=m3).
- 1m3 berasal dari 1mx1mx1m, atau setara
- 100cmx100cmx100cm=1.000.000cm3
Kaso 4×6 (yang artinya ukuran penampang/besarnya kayu 4cmx6cm ), dalam 1m3 terdiri dari (1.000.000 dibagi 400 dibagi 4 dibagi 6), yaitu 104 batang.
- Seharusnya bila pedagang kayu mengatakan 1m3 terdiri dari 104 batang kaso 4×6, arti seharusnya adalah terdiri dari 104 batang kayu dengan penampang 4cmx6cm dengan panjang tiap kayu 4m.
- Akhir-akhir ini, penipuan penyusutan kayu mulai dilakukan pada ukuran penampang (besarnya kayu). Kaso 4×6, pada kenyataanya hanya 3×5 bahkan kurang
- Argumentasi, bahwa hal tersbut akibat pengaruh mata gergaji, tidak bisa diterima. Apapun proses produksi pasti memiliki aspek gross (kotor) dan net (bersih).
- Reng 2×3, 1m3= 416 batang
- Reng 3×4, 1m3= 208 batang
- Kaso 4×6, 1m3=104 batang
- Kaso 5×7, 1m3= 71 batang
- Balok 5×10, 1m3=50 batang
- Balok 6×12, 1m3=34 batang
- Balok 8×15, 1m3=20 batang
- Papan 2×10
- Papan 2×20
- Papan 3×20
- Papan 3×30
Main Kayu
Praktik penipuan kayu yang mengakar ini,
yang sengaja dibiarkan tumbuh berkembang oleh produsen/pedagang, aparat
pemerintah, pemuka masyarakat dan agamawan, merupakan salah satu contoh menipu adalah bagian dari nilai luhur bangsa Indonesia. Istilah main kayu yang ditanggapi banyak orang dengan meringis atau senyum kecut, merupakan pertanda di bawah alam bawah sadar, orang tersebut tidak anti menipu.
Sumber : http://hakikigavrila.wordpress.com/perihal/ukuran-kayu-dan-istilahnya/
Share
Comments
0 comments to "Ukuran Kayu dan Istilahnya"
Post a Comment