Sudarwati Rorong mungkin tak terkenal di Indonesia. Namun bagi warga lokalisasi Kremil di Jalan Tambak Asri, Surabaya, Sudarwati adalah perempuan yang sejak lama giat memperhatikan nasib pekerja di lokalisasi tersebut.
Sudarwati lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 19 November 1957. Kedekatannya dengan Kremil berlangsung sejak 1980-an. Kedekatan ini tak mengherankan karena Sudarwati bersama suami, Willem Matius Rorong, tinggal tak jauh dari kompleks ini, di Jalan Tambak Sari 187.
Bukan Pemilu 2009 ini saja Sudarwati berkiprah di dunia politik. Beberapa kali Sudarwati berpindah partai dan pada 2009 ini, perempuan yang berusia 51 tahun itu maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya melalui Partai Damai Sejahtera.
Dan calon nomor urut 1 daerah pemilihan Surabaya I yang meliputi Kecaman Krembangan, Simokerto, Bubutan, Genteng, Gubeng dan Tegalsari itu pun terpilih. Dia meyakini warga lokalisasi baiki itu para penjaja cinta, mucikari dan preman di kawasan merah itu turut andil atas keberhasilannya.
"Mereka yang memberikan kepercayaannya kepada saya, sehingga saya berhasil duduk di dewan kali ini," kata Sudarwati dalam pernyataan tertulis yang disampaikan melalui e-mail oleh putranya, Daniel Lukas Rorong, kepada VIVAnews, Senin 24 Agustus 2009. "Karena itu, saya tidak akan melupakan mereka,” ujar Sudarwati.
Sudarwati sendiri berprofesi sebagai pendidik. Saat ini, Sudarwati memimpin sebuah sekolah yang terletak di lingkungan lokalisasi Kremil itu. "Ini sudah pilihan hidup bagi saya. Kaum papah dan minoritas dan mereka yang terpinggirkan adalah mereka yang berada di dekat saya dan menjadi penyemangat perjuangan bagi saya,” ujar perempuan yang juga aktif di gereja itu.
Sebagai bentuk terima kasihnya, menjelang dilantik sebagai anggota DPRD Surabaya periode 2009-2014, Sudarwati menaiki kendaraan umum menuju tempat pelantikan. Senin 24 Agustus 2009 pukul 13.30, dari rumahnya di Kremil, Sudarwati menaiki becak bersama suami yang telah menikahinya selama 30 tahun lebih itu menuju Terminal.
Di Terminal, Sudarwati yang berkebaya dan Willem yang berjas menyambung perjalanan dengan menaiki bus kota patas jurusan Terminal Bungurasih via Siola dan Raya Darmo. Dengan ongkos Rp 4.000, Sudarwati lalu turun di halte depan Hotel Simpang dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso. Pukul 15.00, Sudarwati dilantik sebagai anggota DPRD Surabaya. “Saya akan terus berusaha merakyat,” ucap Sudarwati berjanji.
Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/85135-dari_lokalisasi_menjadi_anggota_dewan
Share
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comments
0 comments to "Dari Lokalisasi Menjadi Anggota Dewan"
Post a Comment