Masyarakat Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dikejutkan dengan beredarnya nabi melalui selebaran, yang berisi seseorang bernama Bakri Abdullah alias amak Junaidi warga Dasan Tinggi Daye Sambalie sebagai sosok nabi.
Menurut keterangan dalam selebaran tersebut, Lelaki berusia 70 tahun itu disebut telah menerima wahyu dari Malaikat Jibril. Akibatnya, isu nabi palsu itu menarik perhatian pemerintah Lombok Timur.
Camat Sambalie Muhammad Takdir mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan Bakri yang disebut sebagai nabi. Meski demikian Takdir menegaskan isu itu tidak menimbulkan reaksi masyarakat, karena hal serupa pernah ada beberapa tahun lalu.
"Isu itu memang ada tapi sementara ini tidak meresahkan masyarakat sebab isu serupa pernah muncul sebelumnya," kata Muhammad Takdir kepada wartawan di Lombok Timur.
Takdir menjelaskan mencuatnya isu nabi tersebut dilatar belakangi menyebarnya selebaran tentang pengakuan Bakri Abdullah yang pernah melakukan Mi'raj atau perjalanan ke langit seperti yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW. Namun belakangan isu itu dibantah dengan tegas oleh Bakri Abdullah.
Sementara itu Bakri Abdulah yang ditemui wartawan mengaku tidak pernah mengaku sebagai nabi. Namun Bakri membenarkan jika dirinya pernah melakukan Mi'raj atau perjalanan ke langit. Mi'raj itu diakuinya dilakukan sebanyak dua kali yakni pada tahun 1975 dan 1997 di Lenteng Tedes yang berada di hutan Gunung Rinjani.
"Saya memang dua kali melakukan mi'raj yang pertama itu saya naik tahun 1975 dan yang kedua tahun 1997 dan langsung menerima ijazah," ujar Bakri kepada wartawan. Bakri Abdullah juga mengaku pernah hendak dihakimi warga akibat ulahnya itu.
Namun hal itu dapat dihindari setelah berdialog dengan masyarakat. Meski demikian hingga saat ini dirinya memimpin aliran yang disebut sebagai Istijenar Raksa Gunung Rinjani yang beranggotakan 29 orang. Kelompok ini biasanya melakukan ritual setiap malam Jum'at.
Bakri mengaku sadar jika ceritanya itu ditentang masyarakat namun dia tetap pada pendiriannya sebagai orang yang pernah menerima wahyu.
Untuk mengantisipasi meluasnya isu nabi tersebut pemerintah kabupaten Lombok Timur melalui Badan Kordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) segera menyelidiki masalah tersebut.
Saat ini Bakri Abdullah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa NTB untuk diperiksa kejiwaannya. Pemerintah melalui pihak kecamatan juga sudah berdialog dengan masyarakat setempat terkait isu nabi tersebut, dan berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyelidiki penyebar isu nabi tersebut.
Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/97485-beredar_selebaran_nabi_palsu_di_lombok__ntb
Share
Comments
0 comments to "Beredar Selebaran Nabi Palsu di Lombok, NTB"
Post a Comment