Angelina Sondakh sibuk sekali sore itu. Calon anggota legislatif dari Partai Demokrat ini sibuk melayani sapaan calon legislator lainnya di sela-sela Rapat Kerja Nasional Partai Demokrat di Pekan Raya Jakarta, 9 februari 2009.
Ada yang sekadar ingin berjabat tangan, menanyakan kabar, hingga diskusi serius soal strategi kampanye di masing-masing daerah pemilihannya.
Mantan Putri Indonesia 2001 itu ingin mengulang sukses di pemilihan legislatif 2004. Ketika itu dia berhasil mendominasi dukungan di daerah pemilihannya sehingga berhasil menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Di parlemen, pemilik nama lengkap Angelina Patricia Pinkan Sondakh itu masuk di Komisi Pendidikan.
Daerah pemilihan yang dia wakili sama dengan sebelumnya, yaitu Jawa Tengah, antara lain, meliputi Magelang, Purworejo dan Temanggung.
Bagi alumnus Universitas Katolik Atmajaya Jakarta jurusan Fakultas Ekonomi Pemasaran itu, sistem pemilihan dengan menggunakan suara terbanyak jauh lebih adil untuk berkompetisi, dibandingkan metode sebelumnya, memakai nomer urut.
Kunci sukses di pemilihan dengan sistem suara terbanyak, kata perempuan kelahiran 28 Desember 1977 itu, “Rajin berkomunikasi dengan konstituen.”
Itu berarti, kata dia, kandidat harus sering turun langsung ke daerah agar dapat bertatap muka langsung dengan masyarakat.
Angelina juga menyiapkan jurus-jurus jitu lainnya. Misalnya, program peningkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat seperti peningkatan distribusi pupuk agar sampai ke tangan petani dengan harga yang terjangkau.
Program yang lain, mendorong kesadaran orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Karena, kata dia, makin baik pendidikan anak, maka masa depan generasi muda makin terbuka lebar.
Tak hanya itu, Angelina juga mendorong alokasi anggaran untuk perbaikan gedung sekolah. “Dengan demikian di Jawa Tengah tidak ada lagi sekolah-sekolah yang rusak,” kata peraih Penghargaan Satya Karya Kemerdekaan dari Menteri Sosial Republik Indonesia pada 17 Agustus 2002.
Dengan janji-janji itu, Angelina optimis masyarakat akan kembali memberi dukungan penuh. Apalagi dia punya modal lain: pernah menjadi anggota dewan. “Saya optimis lah, lihat saja rapor saya.”
Beberapa program yang ia perjuangkan selama menjadi wakil rakyat antara lain, mendorong peningkatan status guru bantu menjadi guru tetap.
Guru-guru yang pernah ia bantu, kini ikut Angelina turun pula ke lapangan. Saking antusiasnya, mereka menyebut kelompoknya sebagai GBA (Guru Bantu untuk Angelina).
Sumber : http://politik.vivanews.com/news/read/32049-_lihat_saja_rapor_saya_
Share
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comments
0 comments to "“Lihat Saja Rapor Saya”"
Post a Comment